MOTOR DIESEL KAMAR PUSAR SWIRL - CHAMBER
MOTOR DIESEL KAMAR PUSAR ( SWIRL — CHAMBER )
Kamar pusar Umumnya berbentuk bundar dan terpasang pada kepala silinder. TUJUANNYA ANTARA LAIN :
A. mengatasi timbulnya penghamburan / penyemprotan bahan bakar secara langsung diruang kamar pusar.
B. Pada Waktu Kompresi, Udara yang Masuk Pada kamar Pusar Mengadakan aliran " Berpusar " ( turbulen ), sehingga pada waktu Penyemprotan terbakar didalam ruang bakar pusar ( tetapi ada juga sebagian kecil yang terbakar diruang bakar ).
PROSES KERJA SISTIM KAMAR PUSAR :
Pada akhir Kompresi udara sebagian masuk pada kamar pusar, karena bentuk kamar pusar iNi seperti bola, maka sengan sendirinya udara dipusarkan ( terbulen ) , agar suhu ruangan kamar pusar ( Terutama Start ) dilengkapi Oleh Bensin Pijar. Dengan Naiknya Suhu Ruang kamar pusar mempebgaruhi juga suhu udara pada akhir kompresi, makin dekat piston mencapai TMA makin kuat pula pusaran Udara. Pada Saat piston Mencapai TMA , disemprotkanlah bahan bakar secara otomatis turut mengadakan pusaran yang akhirnya terjadilah pencampuran bahan bakar dengan baik sambil mengadakan pembakaran. Setelah piston melalui TMA , piston pun mengadakan gerakan kerja Oleh Hasil pembakaran bahan bakar pada kamar pusar. Tetapi bahan bakar gas belum semuanya terbakar. Jadi selama piston bergerak ke bawah terjadi pula pembakaran gas di ruang bakar . Dengan Cara ini Ruang Bakar Mendapat pembagian bahan bakar yang sangat baik , merata, cepat dan sempurna.
JENIS MOTOR DIESEL SISTIM KAMAR PUSAR.
1. MOTOR DIESEL HERCULES :
kamar pusar terletak di Blok Motor.
- Penyemprotan Bahan bakar lebih lama ( 18° Sebelum TMA, 30° Sesudah TMA = 48° Gerakan Kruk As ).
- Dengan Menyemprotkan yang lama putaran motor getarannya kecil ( lebih Tenang ) .
- Perbandingan Kompresi 1 : 14,5.
- Kebaikan Lain Kamar Pusar Diesel Hercules Adalah apabila bahan bakar yang disemprotkan masih berupa Cair, Tidak Dapat mencapai Ruangan Silinder.
- Knocking Sangat Kecil.
2. MOTOR DIESEL RICARDO COMET :
Model ini dipakai pula pada motor diesel CITROEN, FLAT, DORMAN DLL.
- Letak kamar pusar pada kepala silinder, maka perlu dilengkapi Besi pijar ( dipergunakan pada Waktu Start ).
- Tekanan Penyemprot 800 — 1000 atm
- Volume Penyemprotan 190 gram / Jam setiap 1 PK.
3. MOTOR DIESEL PERKIN'S :
merupakan gabungan penyemprotan langsung dengan tidak langsung, Sebab penyemprotan dilakukan pada dua arah. Arah pertama pada kamar pusar dan Arah ke dua pada kepala piston.
Keuntungannya : dalam keadaan dingin motor dapat dihidupkan. Dapat mencapai Putaran yang tinggi 3000 RPM.
KERUGIAN MOTOR DIESEL SISTIM KAMAR PUSAR :
1. Konstruksi kepala silinder rumit, sebab terdapat ruangan pusaran.
2. Terjadi knocking pada putaran rendah.
3. Pemakaian besi pijar tidak efisien sebab ruang bakar lebih luas jadi diperlukan besi pijar yang sangat baik.
4. Pemakaian bahan bakar lebih boros.
Keuntungannya :
1. Dengan Adanya Pusaran ( Turbulen ) , putaran motor lebih tinggi.
2. Pemakaian bahan bakar lebih hemat.
3. Jarang terjadi knocking pada putaran tinggi .
4. Motor tidak bergetar (tenang), jadi sangat cocok untuk Auto Diesel ( motor dynamis ).
5. Konstruksi alat injeksi ( penyemprot ) sederhana.
6. Tekanan Penyemprotan B.B. rendah (800 — 100 atm)
Kamar pusar Umumnya berbentuk bundar dan terpasang pada kepala silinder. TUJUANNYA ANTARA LAIN :
A. mengatasi timbulnya penghamburan / penyemprotan bahan bakar secara langsung diruang kamar pusar.
B. Pada Waktu Kompresi, Udara yang Masuk Pada kamar Pusar Mengadakan aliran " Berpusar " ( turbulen ), sehingga pada waktu Penyemprotan terbakar didalam ruang bakar pusar ( tetapi ada juga sebagian kecil yang terbakar diruang bakar ).
PROSES KERJA SISTIM KAMAR PUSAR :
Pada akhir Kompresi udara sebagian masuk pada kamar pusar, karena bentuk kamar pusar iNi seperti bola, maka sengan sendirinya udara dipusarkan ( terbulen ) , agar suhu ruangan kamar pusar ( Terutama Start ) dilengkapi Oleh Bensin Pijar. Dengan Naiknya Suhu Ruang kamar pusar mempebgaruhi juga suhu udara pada akhir kompresi, makin dekat piston mencapai TMA makin kuat pula pusaran Udara. Pada Saat piston Mencapai TMA , disemprotkanlah bahan bakar secara otomatis turut mengadakan pusaran yang akhirnya terjadilah pencampuran bahan bakar dengan baik sambil mengadakan pembakaran. Setelah piston melalui TMA , piston pun mengadakan gerakan kerja Oleh Hasil pembakaran bahan bakar pada kamar pusar. Tetapi bahan bakar gas belum semuanya terbakar. Jadi selama piston bergerak ke bawah terjadi pula pembakaran gas di ruang bakar . Dengan Cara ini Ruang Bakar Mendapat pembagian bahan bakar yang sangat baik , merata, cepat dan sempurna.
 |
| Add caption |
1. MOTOR DIESEL HERCULES :
kamar pusar terletak di Blok Motor.
- Penyemprotan Bahan bakar lebih lama ( 18° Sebelum TMA, 30° Sesudah TMA = 48° Gerakan Kruk As ).
- Dengan Menyemprotkan yang lama putaran motor getarannya kecil ( lebih Tenang ) .
- Perbandingan Kompresi 1 : 14,5.
- Kebaikan Lain Kamar Pusar Diesel Hercules Adalah apabila bahan bakar yang disemprotkan masih berupa Cair, Tidak Dapat mencapai Ruangan Silinder.
- Knocking Sangat Kecil.
2. MOTOR DIESEL RICARDO COMET :
Model ini dipakai pula pada motor diesel CITROEN, FLAT, DORMAN DLL.
- Letak kamar pusar pada kepala silinder, maka perlu dilengkapi Besi pijar ( dipergunakan pada Waktu Start ).
- Tekanan Penyemprot 800 — 1000 atm
- Volume Penyemprotan 190 gram / Jam setiap 1 PK.
3. MOTOR DIESEL PERKIN'S :
merupakan gabungan penyemprotan langsung dengan tidak langsung, Sebab penyemprotan dilakukan pada dua arah. Arah pertama pada kamar pusar dan Arah ke dua pada kepala piston.
Keuntungannya : dalam keadaan dingin motor dapat dihidupkan. Dapat mencapai Putaran yang tinggi 3000 RPM.
KERUGIAN MOTOR DIESEL SISTIM KAMAR PUSAR :
1. Konstruksi kepala silinder rumit, sebab terdapat ruangan pusaran.
2. Terjadi knocking pada putaran rendah.
3. Pemakaian besi pijar tidak efisien sebab ruang bakar lebih luas jadi diperlukan besi pijar yang sangat baik.
4. Pemakaian bahan bakar lebih boros.
Keuntungannya :
1. Dengan Adanya Pusaran ( Turbulen ) , putaran motor lebih tinggi.
2. Pemakaian bahan bakar lebih hemat.
3. Jarang terjadi knocking pada putaran tinggi .
4. Motor tidak bergetar (tenang), jadi sangat cocok untuk Auto Diesel ( motor dynamis ).
5. Konstruksi alat injeksi ( penyemprot ) sederhana.
6. Tekanan Penyemprotan B.B. rendah (800 — 100 atm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar