Jumat, 02 Desember 2016

Efi

Pada dasarnya, sistem EFI dibuat tangguh untuk segala kondisi jalan, suhu dan

cara mengemudi. Kerusakan atau masalah pada sistem EFI terutama disebabkan
oleh:
Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah, bensin oplosan, kandungan sulfur yang amat tinggi pada semua jenis BBM di Indonesia dan ketiadaan aditif pada BBM Pertamina)
Kelembapan udara tropis yang sangat tinggi sehingga kandungan sulfur pada BBM bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan dan menimbulkan sumbatan-sumbatan p
ada injektor dan saluran bahan bakar
Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian kabel busi non-OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun pemasangan alarm
Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound
ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air
Melepas aki dengan cara yang tidak benar, melakukan jump start dengan cara
yang tidak benar serta melepas ECU dengan sembarangan (lihat tips mengenai
cara-cara yang benar untuk melakukan hal ini).Oleh karenanya, lakukankah Tips berikut ini:

Ketika menghidupkan mesin perhatikan bilamana indikator tulisan/gambar "Check Engine" pada panel instrumen (tergantung merek mobil) tetap menyala setelah mesin hidup selama beberapa detik, segeralah hubungi mekanik anda
Ketika sedang berkendara dan bilamana indikator Check Engine menyala, segeralah hubungi mekanik anda
Bersihkan dan gantilah saringan udara secara berkala atau tepat pada waktunya
Gantilah saringan bensin (fuel filter) secara berkala, sebaiknya setiap 15.000km atau lebih sering mengingat kondisi BBM di Indonesia yang memiliki kandungan sulfur teramat tinggi
Bersihkanlah throttle body dan idle regulator/ stepper motor secara berkala
Bersihkanlah connector sensor-sensor, connector pengapian dan connector ECU secara berkala
Ganti busi secara berkala dan periksa keregangan celah busi setiap 5.000km atau lebih sering. Gunakan busi tipe R, yaitu yang menggunakan resistor
Hindari ECU (Electronic Control Unit) dari air
Usahakan aki dan sistem pengisian kelistrikan (altenator dan voltage regulatornya) selalu dalam kondisi prima
Jangan sekalipun berpikir untuk memodifikasi voltage regulator dengan sistem cut-out, Anda aka
n merusak ECU maupun modul pengapian (igniter/ CDI)
Jangan berusaha menghidupkan mesin ketika soket injektor dalam posisi terlepas
Jangan sekalipun berusaha menghubungkan injektor dengan arus aki langsung (12 volts) karena injektor beroperasi dengan tegangan 9 volts
Bersihkanlah injektor dan sistem bahan bakar secara berkala dengan sistem pembersih yang aman, misalnya Interject Service
Jangan sekalipun menggunakan sistem pembersih injektor Ultrasound

Jika handak memasang alarm, yakinkan alarm itu dibuat oleh pabrikan besar dan memiliki reputasi internasional, misalkan merek Clifford, Alpine, Kenwood,Avital, dll.Lakukan pemasangan alarm hanya di authorized dealer.Alarm buatan pabrikan yang tidak memiliki reputasi internasional dapat menimbulkan RFI/ MRI yang akan mengganggu fungsi ECU
Jika hendak mengganti kabel busi dgn tipe high performance/ racing, yakinkan bahwa kabel terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan RFI/MRI yang dapat mengganggu fungsi ECU.

SUMBER TULISAN:http://bengkelraswo.blogspot.com/2011/05/tune-up-mesin-efi-perawatan-mobil-efi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar